meta content='IE=EmulateIE7' http-equiv='X-UA-Compatible'/> Maraza's Antology: [Fan Fiction]Aku Masih Disini, Marissa

Sabtu, 29 Juni 2013

[Fan Fiction]Aku Masih Disini, Marissa

  “Halo! Selamat malam!” perempuan lima puluh tahunan itu menyapa ramah si penelpon.

“Malam, Tante. Marissa-nya ada?” tanya si penelpon.

“Ini siapa ya?”

“Ini Tommy, tante. Tommy Tjokro” kata si penelpon.

“Oh, kamu Tom! Marissa lagi ke New York”

“New York? Tugas peliputan, Tante?”

“Nggak, Tom. Marissa lagi cuti. Dia pengen jalan-jalan sekalian mau ketemu kamu. Kamu pindah ke Bloomberg, kan?” kata mama Marissa.

“Tante, saya memang pindah ke Bloomberg. Tapi tidak di pusat. Saya anchor Bloomberg Indonesia. Jadi ya masih di Jakarta” jelas Tommy. Ada sedikit rasa iba. Membayangkan betapa kecewanya gadis itu.

Bagi Tommy, Marissa Anita bukan sekedar rekan kerja yang baik dan profesional. Dia juga pribadi yang menyenangkan. Dan belakangan, Tommy mulai menaruh hati padanya. Kebersamaan hampir setiap hari di 8 - 11 Metro TV telah menghadirkan rasa yang berbeda di hatinya.

“Kalau begitu kamu hubungi hapenya saja!” kata mama Marissa.

“Sudah, Tante tapi tidak bisa. Mungkin baterainya habis. Karena itu saya telpon kemari. Baiklah kalau begitu, Tante. Saya permisi dulu. Maaf sudah mengganggu. Selamat malam”

“Selamat malam!” keduanya menutup telpon sambil berfikir tentang Marissa.
*****

Bandara Soekarno Hatta, beberapa hari kemudian.

Marissa melangkah gontai keluar dari terminal kedatangan luar negeri. Dia merasa lelah dan malu pada dirinya sendiri. Menurutnya, sebagai jurnalis dia sudah melakukan hal konyol dengan mencari Tommy hingga ke New York. Saat itu dia hanya tahu satu hal, dia harus ungkapkan perasaannya.

“Marissa…!” sebuah suara memanggilnya. Dan saat menoleh, sosok yang belakangan ini mengisi hatinya terlihat berjalan menghampirinya.

“Tommy?! Kamu ngapain ke sini?” Marissa heran. Seingatnya, tak ada yang tahu kepergiannya selain keluarga.

“Seharusnya aku yang tanya, ngapain kamu ke New York?”

“Kamu sudah tahu jawabannya…..” kata Marissa datar.

“Marissa, aku memang pindah ke Bloomberg, tapi Bloomberg Indonesia. Jadi aku nggak akan ke mana-mana” Tommy menatap lekat mata Marissa yang mulai berkaca. Ada banyak rasa berbaur. Malu, bodoh, konyol dan bahagia.

“Lagi pula, aku nggak akan pernah bisa kemana-mana lagi…” Marissa memandangnya tak mengerti.

“Karena kamu sudah membawa sebagian hatiku….”

2 komentar:

  1. ini yang pernah aku baca di K ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul Pak Guru...ini pernah publish di rumah lama. sebagian emang masih tulisan lama. tulisan barunya pelan-pelan. makasih ya dah dateng

      Hapus